🐈‍⬛ Pembicara 1 2 3 Dalam Debat

Tag fungsi pembicara 1 2 3 dalam debat. Debat Adalah. Oleh pakdosen Diposting pada 22 Juni 2022. Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Debat? Mungkin anda pernah mendengar kata Debat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, [] pembicarapertama - bertugas untuk tidak seutuju dengan topik, memberikan latar belakang yang menguntungkan untuk kasus -, mempertanyakan definisi dan parameter + jika tidak valid, memberikan rebuttal (sanggahan terhadap kasus +) baik sanggahan kasus utama ataupun argumentasi-argumentasi, memberikan teamline untuk kasus -, memberikan pembagian Pembicara1 bertugas menyampaikan pendapat dan memberi kesimpulan, pembicara 2 dan 3 bisa menyangga dan mempertegas pendapat pembicara sebelumnya. Dalam menyampaikan pendapat baik tim pro dan tim kontra memiliki kelemahan (argumen yang menimbulkan sanggahan) dan kekuatan (argumen yang sesuai fakta dan tidak menimbulkan sanggahan). Tim netral Nama Annisa Nur ZahraKelas: X IPS 3No. Absen: 06Tugas: B.Indonesia (simulasi opening & closing debat sebagai pembicara 1 , 2 , & 3) Didalam debat, terdapat peserta dari dua tim, seorang pemimpin debat (panitia), seorang timekeeper, dan juri. Penonton diperbolehkan berada di ruang debat dengan mempetimbangkan kapasitas dan perlengkapan ruang. Waktu Bicara dan Interupsi Waktu bicara masing-masing pembicara adalah 7.20 menit. Waktu untuk pidato penutup adalah 5.00 menit PembukaanDalam pembukaan lomba debat, tugas seorang pembicara pertama adalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada moderator, memberi salam kepada dewan juri dan menyapa seluruh hadirin (termasuk tim lawan). Contoh: Terima kasih kepada moderator atas kesempatan yang diberikan; Dewan juri yang terhormat, tim lawan, dan hadirin yang kami muliakan. . Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Debat? Mungkin anda pernah mendengar kata Debat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, jenis, unsur, cara, struktur, tujuan, kaidah, etika, teknik, metode, manfaat dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Debat Debat adalah aktivitas adu alasan antara dua bagian ataupun lebih, baik individu maupun kelompok dalam membahas dan menentukan persoalan dan perbandingan. Ciri-Ciri Debat Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari debat, yakni sebagai berikut Terkandung dua perspektif yakni yakin dan buruk Terdapat prosedur saling melindungi gagasan antara kedua belah faksi Terdapat adu alasan yang bermaksud untuk mencapai keberhasilan Hasil debat didapat dengan pemungutan suara Bagian tanya jawab berwujud tertentu dan bermaksud untuk membenamkan pihak lawan Terdapat faksi yang berlaku sebagai penghubung yang umumnya dilakukan oleh penengah Jenis-Jenis Debat Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis dari debat, yakni sebagai berikut 1. Debat Resmi Jenis debat resmi ialah untuk menyampaikan giliran bagi dua tim juru bicara untuk mempersentasikan kepada mustamik sejumlah alasan yang menopang ataupun yang mengganjal suatu ide. Setiap faksi diberikan jarak waktu yang sama bagi mustamik bermanfaat dan ganjalan. 2. Debat Pemeriksaan Ulangan Jenis debat pemeriksaan ulangan ini ialah untuk menyajikan sebaris perbahasan yang satu sama lain berkaitan erat,yang akan mengakibatkan perorangan yang ditanya menopang kondisi yang akan berdiri dan diteguhkan oleh pengujinya. 3. Debat Majelis Jenis debat majelis ini ialah untuk menyampaikan dan mengimbuhi suport bagi suatu undang-undang spesifik dan semua peserta yang ingin menunjukkan ideologi dan gagasan berbicara menyokong atau menyangkal ide tersebut sesudah memperoleh persetujuan dari majelis. Unsur-Unsur Debat Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur dari debat, yakni sebagai berikut Mosi, ialah pokok yang dipembahasan Tim positif, ialah tim yang sepakat terkandung hal yang dipembahasankan Tim Negatif, ialah tim yang tidak sepakat atau menyangkal pembahasan Tim Netral, ialah tim yang membagikan dua segi baik suport atas pembahasan Penengah, ialah orang yang membimbing dan mendukung jalannya pembahasan Penulis, ialah orang yang menulis keputusan suatu debat Tata Cara Debat Berikut ini terdapat beberapa tata cara debat, yakni sebagai berikut Perbincangan inginnya dikemukakan secara kompeten, tidak mencela, tidak mengolok-olok serta angkat bicara yang mencederai pribadi tidak bisa diterima. Bahasan kritis, buatan, keahlian retorika maupun tidak gugup. Faedahkan akal sehat dalam mengorganisasikan dan memberikan dalih. Pahami kelalaian biasa dalam berasumsi misalnya kelalaian sistematis dan diperankan secara berkhasiat dalam memprotes dalih pihak lawan. Pastikan kelalaian semua bukti eksternal yang ditampilkan dalam dalih. Struktur Teks Debat Berikut ini terdapat beberapa struktur debat, yakni sebagai berikut 1. Pengenalan Pada struktur pengenalan, setiap kelompok harus menginformasikan diri. 2. Penyampaian Argumentasi Pada struktur penyampaian argumentasi ini, kelompok tim menginformasikan alasan atas pokok yang dimulai dari kelompok positif, lalu kelompok negatif dan diselesaikan dengan kelompok netral. 3. Debat Pada struktur debat, setiap kelompok harus menanggapi setiap alasan dari kelompok lain. 4. Kesimpulan Pada struktur kesimpulan, setiap kelompok menyampaikan ekspresi akhir atas pemberitahuan pokok sesuai dengan susunannya. Tujuan Debat Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari debat, yakni sebagai berikut Mengasah kegagahan menyampaikan gagasan Mengasah menggagalkan gagasanlawan Mengembangkan keahlian menanggapi sesuatu persoalan Kaidah Kebahasaan Debat Debat yang dipelajari di sini adalah debat ilmiah, bukan debat kusir seperti yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Debat kusir bertujuan untuk mengalahkan pendapat pihak lain seringkali dilakukan tanpa memedulikan kesahihan argumen yang disampaikan. Sebagai sebuah kegiatan ilmiah, debat dilakukan dengan menggunakan ragam bahasa baku sekaligus ilmiah. Pemilihan ragam bahasa ini dilakukan untuk menghindari salah tafsir, baik dalam ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide harus diperhatikan. Berikut ini adalah ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan mapun tata bahasa pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat logis, harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju sasaran, runtun dan sistematis. Hal ini tergantung pada ketepatan pemilihan kata diksi dan penyusunan struktur kalimat sehingga kalimat yang digunakan efektif. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya denotatif. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan sebagai ragam yang dapat diterima dan berfungsi sebagai model untuk suatu masyarakat. Jadi, ada tiga aspek dalam bahasa baku yang saling menyatu yaitu kodifikasi, keberterimaan, dan difungsikan sebagai model. Selain itu, dalam debat sebaiknya penggunaan kata-kata berbahasa daerah atau asing, baha prokem dan bahasa gaul harus diminimalkan. Hal ini bertujuan agar terhindar dari ketersinggungan dan mengakibatkan acara debat karena antarpihak tidak saling memahami kata yang digunakan. Perhatikan contoh kalimat berikut ini. Pemerintah seharusnya tidak menutup mata pada fakta bahwa UN telah memakan banyak korban. Banyak banget siswa jatuh bergelimpangan karena takut gagal dalam Ujian Nasional Kalimat 1 dan kalimat 2 di atas merupakan contoh kalimat tidak baku. Ketidak bakuan keduanya karena menggunakan frasa bermakna konotatif yaitu frasa menutup mata dan jatuh bergelimpangan. Pada kalimat kedua, ketikdakefisienan kalimatnya juga disebabkan penggunaan kata-kata dari bahasa daerah yaitu kata banget. Pembenahan kedua kalimat di atas agar menjadi kalimat ragam ilmiah yang baku dapat kamu lihat pada bagian berikut. Pemerintah seharusnya peduli pada fakta bahwa UN telah memakan banyak korban. Banyak sekali siswa frustrasi karena takut atau gagal dalam Ujian Nasional. Etika Debat Perbincangan tentang etika debat berusia panjang dan melibatkan pemikir dari berbagai tradisi. Aristoteles di masa Yunani kuno memperkenalkan silogisme yang dapat dipakai sebagai kriteria untuk mengukur mana argumentasi yang sahih dan mana argumentasi yang sesat atau sofistri. Bantahan atas tesis, pendapat, atau argumen seseorang juga harus didasarkan atas penalaran silogisme yang sahih. Jika tidak, bantahan tersebut jatuh pada apa yang disebut sebagai sophistical refutation bantahan yang salah atau eristik. Dalam konteks ini, Aristoteles menyebut ilmu yang membahas tentang bagaimana menyajikan bantahan, melakukan debat, dan menguji kesahihan penalaran lawan sebagai “dialektik.” Karya-karyanya terutama Topics dan Sophistical Refutations mendedahkan teori debat dialektik tersebut secara detil dan sistematis, yang pada gilirannya, bisa dipakai untuk menyibak kedok kaum Sofis yang dengan retorikanya mempengaruhi khalayak untuk kepentingan pribadi. Selain itu, inkonsistensi, ketidaktahuan, dan keyakinan yang salah dari lawan juga dapat ditunjukkan melalui ilmu dialektik ini. Dalam khazanah Islam, sejarah perbedaan pendapat juga mendapatkan perhatian yang serius dari para ulama’. Sebelum bersentuhan dengan karya-karya Aristoteles, mereka menulis karya-karya yang bergenre ʿilm al-khilāf ilmu tentang perbedaan pendapat. Dalam ilmu khilaf, polemik yang terjadi di antara pakar hukum dan teologi dihimpun dan ditinjau ulang untuk menemukan pendapat yang lebih kuat rajiḥ. Namun, persentuhan ilmuwan Muslim dengan karya-karya Aristoteles pada abad ke-8 menginspirasi munculnya ilmu baru. Namanya ilmu jadal, yang pada dasarnya mengkombinasikan ilmu dialetik Aristoteles dan ilmu khilaf. Jadal secara materi berisikan wacana keagamaan yang ada dalam ilmu khilaf, namun, bangunan logis dan metode penalarannya terinspirasi oleh dialektik-nya Aristoteles. Jadal kadang dipakai oleh seseorang untuk tujuan memenangkan sebuah perdebatan semata, tanpa mengindahkan konsistensi dan kesahihan penalaran. Para ulama menamakannya jadal madzmum jadal yang tercela. Jenis jadal ini dibedakan dengan jadal yang orientasinya adalah untuk menemukan kebenaran al-haqq, atau minimal, keyakinan akan sebuah kebenaran al-yaqin. Imam al-Haramayn al-Juwayni w. 1085 menyebutnya sebagai jadal mahmud jadal yang terpuji. Jadal inilah yang digunakan oleh ulama di bidang hukum dan teologi untuk menguji dan mengoreksi klaim atau penalaran lawan agar menemukan kebenaran dengan tingkat yang meyakinkan. Salah satu contoh yang relevan dengan konteks Indonesia belakangan ini adalah perdebatan seputar kata “awliya’” di al-Qur’an Surah al-Maidah 51. Satu pihak menerjemahkan kata tersebut sebagai “pemimpin” sementara pihak lain mengartikannya sebagai “sekutu atau teman setia.” Apakah kedua arti tersebut benar semua, salah semua, atau hanya salah satunya saja yang benar dan yang lain salah? Jadal dalam hal ini membantu seorang Muslim untuk berpikir secara kritis, lurus, dan jernih. Jika seseorang mengklaim bahwa kata awliya’ hanya mempunyai satu makna yang benar dengan tingkat kepastian yang konklusif qathʿi, klaim ini sudah barang tentu salah. Sebab, pada kenyataannya, kata tersebut tidak bermakna tunggal. Dalam ilmu uṣūl al-fiqh teori hukum Islam, kata tersebut masuk kategri dhahir bermakna lebih dari satu, bukan naṣṣ hanya mempunyai satu makna. Terma awliya’ bisa bermakna sekutu, teman setia, majikan, atau pelindung tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam khazanah ilmu jadal, kebenaran dari suatu kata yang mempunyai lebih dari satu makna tidak sampai pada level kepastian qathʿi, melainkan hanya di tingkat kemungkinan dzanni. Lalu, di antara dua kemungkinan makna tersebut pemimpin dan sekutu, makna mana yang lebih tepat digunakan dalam konteks di Surah al-Maidah 51? Di sini, jadal menyediakan ruang bagi kedua pihak untuk berdebat dan menemukan bukti-bukti pendukung yang menyokong argumennya. Argumen yang didukung oleh bukti-bukti penguat, baik tekstual al-Qur’an dan Hadits maupun rasional qiyas, silogisme yang sahih, akan dinilai lebih kuat. Kebenaran yang dihasilkan dari argumen ini kemudian dipandang telah mencapai level kayakinan al-yaqin. Sebuah level kebenaran yang lebih kuat dari sekedar kemungkinan dzann namun tidak sampai pada tingkat kepastian qathʿi. Sementara klaim yang tidak disokong oleh bukti pendukung dianggap lemah dan layak ditinggalkan sebab level kebenarannya dianggap rendah. Teknik Debat Terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan dalam debat, yaitu 1. Teknik Trapping Teknik trapping atau teknik jebakan merupakan suatu teknik debat yang digunakan untuk menggiring lawan menuju kepada suatu poin bahasan tertentu yang sudah dipersiapkan segala kelemahannya. 2. Teknik Switching Teknik switching atau teknik tukar posisi merupakan suatu teknik debat yang digunakan untuk menjadikan argumen lawan sebagai argumen kita dan membuatnya menjawab sendiri kritik yang dilontarkannya, sehingga seolah-olah kita bertukar posisi dengan lawan. Dengan teknik ini membuat kita tidak perlu menjawab apapun. 3. Teknik Contradicting Teknik contradicting atau teknik membuat kontradiksi merupakan suatu teknik debat yang digunakan dengan memunculkan kontradiksi-kontradiksi pada logika lawan. Untuk menggunakan teknik contradicting ini dibutuhkan suatu logika yang kuat. 4. Teknik Balancing Teknik balancing atau teknik seimbang merupakan suatu teknik debat yang digunakan dengan cara menanggapi kritikan lawan dengan kritik yang seimbang. Teknik balancing ini biasanya digunakan pada saat kehabisan jawaban untuk membela diri, sehingga yang bisa dilakukan hanyalah menjadikan lawan berada pada posisi yang sama. 5. Teknik Judgement Teknik judgement atau teknik menghakimi merupakan suatu teknik debat yang digunakan untuk membuat lawan debat pada posisi orang yang bersalah yang harus membela dirinya tanpa memberinya kesempatan kepada lawan untuk menyerang balik. Metode Debat Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru. Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat. Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung interdependen untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat recorder, pembuat kesimpulan summarizer, pengatur materi material manager, atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar. Manfaat Debat orang percaya bahwa debat merupakan wadah belajar menjadi seorang politikus atau ahli hukum advokat, pengacara, jaksa, hakim, dls. Pada nyatanya beberapa survey membuktikan bahwa banyak orang melakukan debat karena itu. Selain kenyataan seperti itu, beberapa manfaat yang kita dapat melalui debat antara lain Mempertajam berfikir kritis Melatih pendengaran Melakukan penelitian untuk debat Pengolahan informasi / referensi terkait Mencoba pemikiran kreatif Melatih komunikasi agar lebih komunikatif Belajar persuasi Pada setiap perdebatan anda akan merasakan menjadi seorang yang intelektual dan ideologis. Dengan menjadi itu, saya rasa seperti advokasi atau politis dapat anda capai sewaktu waktu. Mungkin juga disisi lain, keuntungan lebih akan anda rasakan sebagai pebisnis yang unggul atau seorang dosen yang bermartabat. Contoh Teks Debat Tema KESEHATAN MOSI ADANYA JAMKESMAS JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAPAT MERUGIKAN RUMAH SAKIT Afirmasi Saya sangat setuju bahwa adanya JAMKESMAS dapat merugikan Rumah Sakit karena adanya JAMKESMAS dapat mengakibatkan lonjakan pasien yang disebabkan oleh pengobatan gratis. maka seseorang yang merasa sakit sedikit saja langsung berobat ke Rumah Sakit. Hal itu tidak diantisipasi sehingga akan terjadi lonjakan pasien miskim yang berobat ke Rumah Sakit. Dengan banyaknya pasien yang berobat,diperlukan peralatan kesehatan yang banyak pula. Hal itu menyebabkan peremajaan alat dan bantuan medis tidak maksimal. Rumah Sakit akan merasa kewalahan untuk mempersiapkan peralatan dan bantuan medis dengan jumlah yang banyak. Selain itu, adanya JAMKESMAS dapat mengakibatkan terjadinya tunggakan pembayaran dari pemerintah kepada pihak Rumah Sakit. Hal itu disebabkan belum cairnya tunggakan JAMKESMAS dari Kementerian Kesehatan. Biaya yang seharusnya digunakan untuk masalah pembayaran jasa dokter, tenaga kesehatan dan pelayanan pasien di Rumah Sakit menjadi hutang pemerintah kepada pihak Rumah Sakit. Oposisi Saya tidak setuju bahwa adanya JAMKESMAS dapat merugikan Rumah Sakit. Namun sebaliknya adanya JAMKESMAS dapat menguntungkan pihak Rumah Sakit. Rumah Sakit akan dibayar secara rutin oleh pemerintah sehingga pihak Rumah Sakit tidak dirugikan. Surat rujuk JAMKESMAS itu dibuat dan ditandatangani oleh pihak Rumah Sakit. Mereka pun mungkin berpikir lebih menghemat dengan memalsukan surat rujuk. Jadi,dana klaim yang didapat itu semua masuk untuk pendapatan Rumah Sakit. Banyaknya pasien sangat memguntungkan Rumah Sakit. Jika setiap bulan Rumah Sakit bisa mengklaim JAMKESMAS hingga ratusan juta,maka setiap tahun Rumah Sakit dapat meraup milyaran rupiah lewat program tersebut. Netral Menurut saya,ada atau tidaknya JAMKESMAS tidak akan mengurangi jumlah masyarakat yang sakit. Bahkan orang yang hanya sakit sedikit saja dapat berpura-pura sakit parah dan berobat ke Rumah Sakit menggunakan program JAMKESMAS. Ada atau tidaknyaJAMKESMAS juga tidak akan mengurangi penyakit yang ada dalam masyarakat. Sejumlah penyakit akan tetap berkembang,karena penyakit berasal dari pola hidup mereka sendiri bukan berasal dari ada atau tidaknya JAMKESMAS. Dengan munculnya banyak penyakit baru,JAMKESMAS yang seharusnya membantu pelayan masyarakat dibidang kesehatan malah menjadi sarana bagi oknum yang tidakbertanggungjawab untuk meraup banyak keuntungan. Maka ada atau tidaknya JAMKESMAS menyebabkan angka kesehatan masyarakat semakin menurun. Sehingga angka kesehatan yang termasuk dalam indeks pembangunam nasional sulit untuk meningkat. Demikian Penjelasan Materi Tentang Debat Adalah Pengertian, Ciri, Jenis, Unsur, Cara, Struktur, Tujuan, Kaidah, Etika, Teknik, Metode, Manfaat dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi. Topik KontenDebat Lisensi Konten GambarDokumentasi Pribadi Tujuan KontenMembantu pembaca daily blogger pro agar bisa memahami sistem debat parlementer british BP Mau mengikuti lomba debat tapi belum tahu pasti dengan sistem debat parlementer british BP? Konten ini akan memandu kamu mengenali sistem British Parliamentary debate format dengan mudah. Silahkan simak kontennya hingga tuntas ya. Mengenal Sistem British Parliamentary Debate Format Di konten kelas awal ini, kami akan mengenalkanmu dengan apa itu sistem debat parlementer british, karakteristiknya, jumlah tim dalam lomba debatnya, bagaimana alur jalannya perdebatan dalam 1 ronde debat, peran pembicara yang harus dipenuhi kualifikasinya, dan skill debat yang harus kamu kuasai. 1. Apa Itu British Parliamentary Debate Format? British parliamentary debate adalah sistem debat bahasa Inggris bergaya Parlemen Britania yang fokus pada debat akademis berbahasa Inggris. 2. Karakteristik / Ciri-ciri Sistem Debat Parlementar British Setiap format debat punya ciri khasnya masing-masing, begitu juga dengan British Parliamentary Debate Format, sistem ini juga punya pola khusus yang harus kamu pahami agar bisa mengikuti jalannya lomba perdebatan dengan benar. Silahkan baca ringkasan karakteristik sistem BP dibawah ini ya;Ciri-ciri Sistem Debat Parlementer British Yang Harus Kamu Tahu! A. Setiap pembicara memiliki waktu 7 menit untuk presentasi argumen debat Saat kamu mendapatkan giliran maju ke podium, kamu bisa mempresentasikan argumen yang sudah kamu buat kepada audien juri, tim lawan, & penonton selama 7 menit B. Waktu case building 15 menit Apa itu case building? Mudahnya, case building adalah sesi dimana kamu dan rekan debatmu diberikan waktu 15 menit untuk membuat kerangka debat & argumen untuk dipresentasikan kepada juri. Jika waktu 15 menit habis, kamu sudah tidak diperbolehkan membuat argumen lagi, karena debat akan dimulai. C. Jumlah Tim Yang Bertanding Sekali Debat Ada 4 Tim Berbeda dengan format debat lainnya, pada format debat British Parliamentary, ada 4 tim yang akan bertanding dalam sekali ronde debat, 2 tim pro & 2 tim kontra. Masing-masing tim terdiri dari 2 pembicara. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada poin pembahasan tim debat di uraian selanjutnya D. Tugas Dari Masing-masing Tim Tim pro goverment bertugas mendukung / setuju dengan mosi yang diperdebatkan. Sebaliknya, tim kontra opposition bertugas menentang / tidak setuju dengan topik debat motion E. Keempat Tim Saling Berkompetisi Memperebutkan Poin Sesuai ulasan pada poin sebelumnya, ada 4 tim dalam 1 ronde debat. Ada dua tim yang akan menjadi tim pro & sebalinya, 2 tim lainnya menjadi tim kontra. Sekalipun kamu sama-sama tim pro / kontra, kalian saling berkompetisi untuk memperebutkan poin. F. Pendebat Bisa Menggunakan POI Point of Information / Interruption untuk Mengajukan Interupsi Sebagaimana debat pada umumnya, dinamika debat tidak akan terbentuk tanpa adanya interupsi dari tim lawan, nah, dalam lomba debat sistem British pun mengakomodasi unsur ini dengan istilah POI. Kamu bisa mengajukan interupsi kepada pembicara yang sedang mempresentasikan argumen di podium, ingat, kamu baru diizinkan menyampaikan interupsi jika tim lawan menerima POI / pengajuan interupsi kamu. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa mempelajar cara mengajukan POI lewat konten ini; Panduan POI Dalam Lomba Debat 3. Mengenal Karakteristik Tim & Tugas Tiap Pembicara Dalam Format Debat British Parliamentary Meskipun kami sudah mengulasnya di poin sebelumnya, kami buatkan pembahasan khusus lagi untuk karakteristik tim debat BP agar kamu jadi lebih paham. Sebelumnya, kamu sudah tahu ya kalau ada 4 tim yang tiap timnya terdiri dari 2 pembicara, tapi pastinya kamu belum tahu apa posisi & tugas dari tiap pembicaranya. Without further ado, here the list speaker on each team at BP Debate; Opening Half Debate - Tim Debat Pembuka Opening Government Pro Pembuka1. Prime Minister Pembicara Pertama Pro Prime minister bertugas membuat; 1. kerangka debat / setup definisi motion, background, limitasi, stance, team split 2. Argumen Debat Opening Opposition Kontra Pembuka1. Leader Opposition Pembicara Pertama Kontra Leader Opposition bertugas membuat; 1. Kerangka debat / setup dari sudut pandang oposisi menyetujui definisi motion dari tim pro, background, stance, team split 2. Argumen Debat Opening Government Pro Pembuka2. Deputy Prime Minister Pembicara Kedua Pro Deputy Prime minister bertugas membuat; 1. sanggahan rebuttal sebelum mempresentasikan argumen milik sendiri 2. Argumen Debat Opening Opposition Kontra Pembuka1. Deputy Leader Opposition Pembicara Kedua Kontra Deputy Leader Opposition bertugas membuat; 1. sanggahan rebuttal sebelum mempresentasikan argumen milik sendiri 2. Argumen Debat Closing Half Debate - Tim Debat Penutup Closing Government Pro Penutup3. Member of Government Pembicara Ketiga Pro Member of Government bertugas membuat; 1. narasi background / isu tentang mosi motion debat dengan pendekatan sudut pandang berbeda dari tim pro pembuka 2. sanggahan rebuttal sebelum mempresentasikan argumen milik sendiri 3. Argumen Debat Closing Opposition Kontra Penutup3. Member of Opposition Pembicara Ketiga Kontra Member of Opposition bertugas membuat; 1. narasi background / isu tentang mosi motion debat dengan pendekatan sudut pandang berbeda dari tim kontra pembuka 2. sanggahan rebuttal sebelum mempresentasikan argumen milik sendiri 3. Argumen Debat Closing Government Pro Penutup4. Government Whip Pembicara Keempat Pro Government Whip bertugas membuat; 1. sanggahan rebuttal sebelum mempresentasikan ringkasan / kesimpulan dari keseluruhan argumen yang telah disampaikan tim pro 2. Meringkas / menyimpulkan semua argumen debat yang telah disampaikan pembicara 1, 2, & 3 tim pro Closing Opposition Kontra Penutup4. Opposition Whip Pembicara Keempat Kontra Opposition Whip bertugas membuat; 1. sanggahan rebuttal sebelum mempresentasikan ringkasan / kesimpulan dari keseluruhan argumen yang telah disampaikan tim kontra 2. Meringkas / menyimpulkan semua argumen debat yang telah disampaikan pembicara 1, 2, & 3 tim kontra 4. Contoh Video Debat British Parliamentary Sesuai Posisi / Peran Pembicara Di poin sebelumnya kamu sudah mengenal roles of speaker / peran dan posisi tiap pembicara, untuk meningkatkan pemahamanmu lebih jelas lagi, kami siapkan video dari lomba debat yang mengadopsi sistem British Parliamentary. Silahkan disimak videonya; Note Ini adalah video simulasi NUDC tahun 2016 dimana penulis juga ikut berpartisipasi dan meraih rank ke-10. Dan 11 ranker tim debat terbaik menjadi pewakilan dari Kopertis / LLDIKTI Wilayah 3 untuk maju ke tingkat nasional. Di video ini sudah disusun urutan presentasinya dari open hingga closing debate sesuai role speakernya, enjoy! 5. Alur Jalannya Debat Dalam British Parliamentary Format Pada poin ini, kamu akan dikenalkan dengan alur jalannya debat dalam 1 ronde preliminary round. Ini penting agar kamu punya gambaran utuh bagaimana perdebatan berlangsung pada sistem debat Jalannya Lomba Debat Dalam 1 Ronde Perdebatan 1. Semua tim debat akan mendapatkan mosi dari juri. 2. Juri & panitia penyelenggara akan memberikan waktu case building sebanyak 15 menit untuk membuat kerangka argumen 3. Ketika waktu case building habis, peserta masuk ke ruangan dan mulai debat 4. Debat dimulai dari tim pro & kontra pembuka, setelah itu barulah tim pro & kontra penutup. Ini susunan giliran presentasi tiap pembicara; Urutan Maju / Presentasi Pembicara Ke Podium Urutan Ke-1Prime Minister Pembicara Pertama Tim Pro Urutan Ke-2Leader Opposition Pembicara Pertama Tim Kontra Urutan Ke-3Deputy Prime Minister Pembicara Kedua Tim Pro Urutan Ke-4Deputy Leader Opposition Pembicara Kedua Tim Kontra Urutan Ke-5Member of Government Pembicara Ketiga Tim Pro Urutan Ke-6Member of Opposition Pembicara Ketiga Tim Kontra Urutan Ke-7Government Whip Pembicara Keempat Tim Pro Urutan Ke-8Opposition Whip Pembicara Keempat Tim Kontra 5. Debat selesai. Biasanya, pihak juri akan memberitahukan hasilnya dalam 5 - 10 menit, waktu ini akan digunakan juri untuk menganalisis performa debat semua tim. Begitu selesai, akan ada sesi adjudication verbal yang terdiri dari komentar / tanggapan umum terkait performa debat, hasil, dan justifikasi. 6. Kembali ke poin No 1-5 untuk ronde seterusnya siklusnya sama 6. Sistem Penlaian Juri &am; Victory Point yang Didapatkan Tim Debat Buat kamu yang pernah ikut lomba debat, mungkin pernah dengar istilah manner, matter, dan method dengan pembagian skor 404020. Jika dijumlahkan total skornya adalah 100. Namun untuk debat parlementer British sedikit berbeda, kami dari tim juri akan menilai performa indikator debat secara keseluruhan dengan rincian skor & deskripsi penilaian berikut; Skoring Performa Debat Skoring Lomba Debat Format British Parliamentary 50-54Pembicara tidak menyampaikan argumen yang relevan sama sekali, bahkan ia tidak menggunakan bahasa inggris 55-60Pembicara menyampaikan argumen yang agak relevan tapi tidak terstruktur sehingga sulit mengikuti alur pesan yang ingin disampaikan 61-64Pembicara mampu menyampaikan argumen relevan tapi sayangnya strukturnya belum lengkap & masih kebingungan dengan peran / posisi pembicara roles of speaker 65-69Pembicara menguasai perannya roles of speaker dan mampu menyampaikan argumen relevan namun baru sebatas judul argumen assertion saja tanpa ada penjelasan Reasoning subtansi lebih lanjut namun alur argumennya sudah cukup mudah dipahami 70-74Pembicara menyampaikan argumen relevan, dan kali ini tidak hanya ada assertion judul argumen saja tapi dilengkapi penjelasan substansi Reasoning. Namun hanya tersedia 1 penjelasan Reasoning saja sehingga kurang kuat untuk mendukung judul argumennya 75-79Pembicara mampu menyampaikan argumen dengan struktur yang lengkap AREL dan presentasinya cukup persuasif sehingga mudah dipahami oleh audien, khususnya dewan juri. Namun masih terdapat kekurangan di bagian merespon argumen POI / Rebuttal dari tim lawan dan kurang mengaitkannya dengan goal yang diinginkan mosi debat. 80-84Pembicara menyampaikan argumen dengan struktur lengkap AREL, presentasinya persuasif, mampu memberikan respon interupsi / sanggahan dari tim lawan dan menjawab isu utama yang ada di mosi debat lewat materi argumennya. Peran pembicara Role Speaker terpenuhi. Kekurangannya terkadang terlalu fokus menghabiskan waktu merespon argumen lawan dibanding fokus ke argumennya sendiri yang membuatnya kurang efisien dalam manajemen waktu 85-89Pembicara mampu menyampaikan argumen yang terstruktur baik AREL, persuasif, peran pembicara terpenuhi, mampu menjawab goal / isu yang ada pada mosi serta meruntuhkan semua argumen vital milik tim lawan yang membuatnya unggul dalam perdebatan Victory Point - Poin Yang Tim Peroleh Sesuai Rank Winner Dalam lomba debat parlementer British, ada 4 tim yang bertanding, maka dari itu, juri akan memberikan hasil dalam bentuk ranking 1 - 4. Tiap ranking punya total skor poin yang berbeda, semakin bagus ranking kamu, semakin besar victory point yang kamu dapatkan dan tidak pernah ada hasil seri! Ranking 13 Poin Ranking 22 Poin Ranking 31 Poin Ranking 40 Poin Dalam setiap ronde debat, dari babak penyisihan, semua tim akan mengumpulkan victory point, semakin besar victory point yang didapatkan, maka peluang untuk maju ke babak quater, octo, semi, dan final makin tinggi! Kesimpulan Dengan memahami sistem debat parlementer British, kamu bisa menampilkan performa debat terbaikmu agar bisa lolos menjadi pemenang di lomba debat yang kamu ikut, baik itu lomba debat internal kampus maupun lomba debat yang mengadopsi sistem ini, NUDC misalnya. Last but not least, semoga konten ini bermanfaat buatmu ya. Share jika suka kontennya, tulis komentar jika ingin diskusi / konsultasi, dan dukung kreator jika ingin mendapatkan konten baru seperti ini di masa mendatang via halaman dukungan kreator. Untuk adik-adik SMA dan sederajat atau mungkin yang masih di SMP, Debat Bahasa Inggris mungkin sedikit asing, yang lebih familiar mungkin Pramuka karena wajib, Band, Basket, atau Futsal. Tulisan ini hanya akan membahas teknis dan dasar-dasarnya saja, pada tulisan ini akan fokus di peran pembicara role of speakers sehingga bisa dijadikan panduan untuk pelaksanaan lomba debat Bahasa Inggris yang biasanya dilakukan penyaringan dari tingkat kabupaten, provinsi, kemudian nasional, di kota besar seperti provinsi penyaringan bahkan dimulai dari tingkat rayon. Oke, apa itu debat Bahasa Inggris sistem Australasian tanpa interupsi? Ini adalah sistem debat yang formatnya jamak dipakai untuk perlombaan di Indonesia, ada sistem British dengan interupsi yang juga terkenal tetapi lebih banyak dipraktekkan di tingkat universitas. Oke, kita akan mulai dari peran pembicara tim positif atau pemerintah Pembicara Pertama + Pembicara pertama + bertugas untuk mendefinisikan motion topik yang akan didebatkan, memberikan latar belakang, menentukan parameter atau batasan terhadap topik, memberikan teamline kenapa mendukung topik, membagi tugas pembicara 1, 2, dan 3, memberikan teamsplit sudut pandang terhadap topik misalnya tentang kemendesakan sebuah kebijakan, keefektifan, kefisibelan, dan imbas kedepan, serta menghubungkan kembali semua argumentasi untuk mendukung topik. Pembicara Pertama - negatif atau oposisi Pembicara pertama - bertugas untuk tidak seutuju dengan topik, memberikan latar belakang yang menguntungkan untuk kasus -, mempertanyakan definisi dan parameter + jika tidak valid, memberikan rebuttal sanggahan terhadap kasus + baik sanggahan kasus utama ataupun argumentasi-argumentasi, memberikan teamline untuk kasus -, memberikan pembagian tugas untuk pembicara 1, 2, dan 3, memberikan teamsplit, dan menghubungkan kembali semua argumentasi untuk menolak topik. Pembicara Kedua + Pembicara kedua + bertugas menyanggah kasus pembicara pertama - baik kasus utama maupun argumentasinya lebih mudahnya serang teamline dan teamsplitnya, membangun kembali kasus pembicara pertama + yang diserang, mendeskripsikan split nya biasanya 2 split, dan merangkum kasusnya. Pembicara Kedua - Pembicara kedua - memiliki peran sama dengan pembicara kedua + yaitu menyanggah kasus pembicara pertama dan kedua + baik kasus utama maupun argumentasinya lebih mudahnya serang teamline dan teamsplitnya, membangun kembali kasus pembicara pertama - yang diserang, mendeskripsikan split nya biasanya 2 split, dan merangkum kasusnya. Pembicara Ketiga + Tugas pembicara ketiga sebenarnya lebih mudah, tetapi kemenangan bisa ditentukan oleh pembicara ini karena biasanya semua kasus dan argumen lebih jelas tertangkap di pembicara ketiga. Pembicara ini tugasnya cuma 2; menyerang/rebuttal kasus - sejatuh-jatuhnya dan membangun kembali/rebuild kasus timnya yang sudah diserang sebagus-bagusnya. Pembicara Ketiga - Tugas pembicara ketiga - juga sama dengan pembicara ketiga +, menyerang kasus lawan dan membangun kembali kasus sendiri. Reply Speech - Reply speech lebih berfungsi untuk mereview kembali debat yang telah berlangsung, dimulai oleh tim -, tentu saja reviewnya yangmenguntungkan tim kita sendiri. Reviewnya bisa berupa perbandingan kasus sendiri dan kasus tim lawan dengan menekankan kekuatan tim sendiri, bisa juga memberikan alasan-alasan kenapa tim kita yang harus menang, tetapi hati-hati karena kita bisa terjebat untuk memberikan rebuttal dimana hal tersebut tidak diperbolehkan di reply speech. Reply Speech + Sama dengan reply speech - tetapi cenderung ke kasus +. Demikian adik-adik, teman-teman, dan para guru pembimbing debat Bahasa Inggris, oh ya, termasuk Bapak dan Ibu di Dinas Pendidikan, semoga bisa bermanfaat. Selanjutnya saya akan menulis tentang sistematika debat, termasuk penggunaan alokasi waktu, jumlah juri, dan perangkat pertandingan. Terima kasih.

pembicara 1 2 3 dalam debat